Kehidupan sosial kerajaan banjarmasin

 Kehidupan sosial di Kerajaan Banjarmasin memiliki struktur yang berlapis dengan ciri khas Islam yang kuat. Berikut penjelasannya:

Struktur Sosial:

Masyarakat Kerajaan Banjarmasin memiliki struktur sosial yang hierarkis, umumnya berbentuk piramida dengan beberapa golongan utama:

 * Golongan Penguasa (Minoritas):

   * Terdiri dari Sultan dan keluarga kerajaan (bangsawan atau bubuhan). Sultan memiliki kekuasaan tertinggi dalam segala aspek pemerintahan.

   * Mangkubumi merupakan jabatan penting sebagai perdana menteri atau wakil sultan, biasanya dipilih dari kalangan bangsawan terkemuka. Mangkubumi membawahi sejumlah mantri (pejabat).

   * Jabatan-jabatan administratif lainnya seperti Lalawangan (kepala distrik), kepala urusan keraton, kepala urusan pertahanan, kepala urusan perdagangan, dan lain-lain juga diisi oleh golongan bangsawan atau orang-orang yang berjasa.

 * Golongan Pemuka Agama:

   * Memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan hukum kerajaan.

   * Jabatan seperti Mufti (hakim tertinggi), Qadi (kepala urusan hukum agama Islam), dan Penghulu (hakim rendah) menunjukkan kuatnya pengaruh ajaran Islam dalam sistem kerajaan.

   * Ulama atau Tuan Guru dihormati dan memiliki pengaruh dalam memberikan legitimasi terhadap kekuasaan Sultan.

 * Golongan Rakyat Biasa (Mayoritas):

   * Terdiri dari berbagai lapisan masyarakat seperti petani, nelayan, pedagang, dan pengrajin.

   * Kehidupan ekonomi masyarakat sangat bergantung pada sungai sebagai jalur perdagangan utama. Pasar terapung menjadi ciri khas aktivitas perdagangan di Banjarmasin.

   * Masyarakat Banjar dikenal sebagai pemeluk agama Islam, dan Islam menjadi salah satu identitas budaya utama. Bahkan, perpindahan agama ke Islam bagi suku Dayak (Meratus) dianggap sebagai konversi suku.

Ciri-ciri Kehidupan Sosial:

 * Islam sebagai Identitas Utama: Agama Islam sangat mewarnai kehidupan sosial dan budaya Kerajaan Banjarmasin. Hukum Islam (mazhab Syafi'i) memiliki pengaruh kuat dalam adat istiadat dan hukum kerajaan.

 * Peran Sungai yang Vital: Sungai merupakan urat nadi kehidupan sosial dan ekonomi. Aktivitas perdagangan, transportasi, dan bahkan tempat tinggal banyak berpusat di sepanjang sungai.

 * Adat dan Tradisi: Masyarakat Banjar memiliki berbagai adat istiadat yang masih dilestarikan hingga kini, seperti Maturi Dahar (ritual mengenang leluhur), Badudus (mandi untuk mensucikan diri), dan Batasmiah (pemberian nama bayi).

 * Gotong Royong: Semangat gotong royong tercermin dalam berbagai kegiatan masyarakat, terutama dalam persiapan upacara perkawinan dan kegiatan sosial lainnya.

 * Kesenian: Berbagai kesenian tradisional seperti Madihin (pertunjukan syair dan pantun) dan Mamanda (teater tradisional) menjadi bagian dari kehidupan sosial dan budaya.

 * Peran Perempuan: Pada masa tertentu, seperti yang tercermin dalam catatan sejarah, perempuan di Banjarmasin juga memiliki peran dalam kegiatan ekonomi dan sosial, bahkan mampu bekerja di luar rumah sambil mengurus rumah tangga.

Secara keseluruhan, kehidupan sosial di Kerajaan Banjarmasin ditandai dengan struktur hierarkis yang dipengaruhi oleh kekuasaan sultan dan para bangsawan, peran kuat agama Islam dalam berbagai aspek kehidupan, ketergantungan pada sungai sebagai pusat aktivitas, serta kaya akan adat dan tradisi yang masih dipegang teguh oleh masyarakatnya.

Sumber:Gemini ai





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Letak geografis kerajaan banjarmasin

Kehidupan ekonomi kerajaan banjarmasin