Kerajaan Banjarmasin

 Letak geografis yang strategis di Kalimantan Selatan menjadikan kerajaan ini pusat perdagangan yang ramai, dengan pelabuhan utama seperti Banjarmasin. Barang dagangan penting seperti rempah-rempah, emas, dan hasil hutan menarik pedagang dari berbagai daerah, termasuk Cina, India, dan Timur Tengah. Sektor pertanian juga menjadi pilar utama, dengan daerah subur di sekitar Sungai Barito mendukung produksi padi, kelapa, dan rotan dalam jumlah besar. Selain itu, Kerajaan Banjar memanfaatkan kekayaan alam lainnya seperti kayu ulin, damar, dan emas. Pasar tradisional berperan penting dalam aktivitas ekonomi sehari-hari, dan pemerintah mendukung kemajuan ekonomi dengan kebijakan yang berpihak pada pedagang dan petani. Kombinasi antara letak geografis, kekayaan alam, dan kebijakan ekonomi yang baik menjadikan Kerajaan Banjar sebagai kekuatan ekonomi di Nusantara pada masanya. Sumber: Kumparan.com link: https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/kehidupan-ekonomi-kerajaan-banjar-yang-memengaru...

 Secara geografis, Kerajaan Banjar berada di Kalimantan Selatan dengan luas wilayah yang membentang dari Tanjung Sambar hingga Tanjung Aru. Selama berdiri, pusat pemerintahan Kesultanan Banjar sempat beberapa kali berpindah. Pusat pemerintahan atau ibu kota Kesultanan Banjar terakhir berada di Kayu Tangi atau yang kini disebut Martapura. Berikut sejarah singkat, masa kejayaan, dan peninggalan Kerajaan Banjar.  Sumber:CNN Indonesia  https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230315093007-569-925222/sejarah-kerajaan-banjar-masa-kejayaan-dan-peninggalannya

 Hasil budaya Kerajaan Banjarmasin, atau Kerajaan Banjar, meliputi peninggalan arsitektur, makam, dan kitab.  Peninggalan arsitektur  Masjid Sultan Suriansyah Masjid ini didirikan pada 1526-1550 oleh Sultan Suriansyah, raja pertama Kerajaan Banjar. Masjid ini terletak di Banjar Lama, kawasan ibu kota Kesultanan Banjar pertama. Masjid Jami Banjarmasin Salah satu peninggalan Kerajaan Banjar. Peninggalan makam Makam Sultan Suriansyah, Makam Sultan Mustain Billah, Makam Sultan Inayatullah, Makam Sultan Sulaiman Rahmatullah.  Peninggalan kitab Kitab Sabilal Muhtadin.  Kerajaan Banjar merupakan kerajaan Islam pertama di Kalimantan Selatan. Kerajaan ini didirikan oleh Pangeran Samudera pada tahun 1562.  Kerajaan Banjar mengembangkan Banjarmasin sebagai kota dagang. Komoditas dagang Kerajaan Banjar antara lain lada, rotan, damar, lilin, madu, dan kayu.  Kerajaan Banjar mengalami masa kejayaan pada dekade pertama abad ke-17. Pada masa itu, kerajaan ini menguasa...

 Sistem pemerintahan Kesultanan Banjar masih mengikuti Negara Daha, di mana jabatan raja diturunkan kepada golongan tutus (keturunan raja). Sedangkan jabatan tertinggi setelah raja, yaitu perdana menteri yang bergelar Mangkubumi, ditempati oleh golongan jaba (rakyat biasa yang berjasa besar terhadap kerajaan). Dalam menjalankan tugasnya, Mangkubumi dibantu oleh bawahannya, yang terdiri dari penganan, pengiwa, gumpiran, dan panumping yang memiliki wewenang setara hakim dan jaksa. Di bawahnya ada jabatan mantri bumi, 40 mantri sikap, dan beberapa jabatan lain yang berwenang dalam bidang perdagangan, seni, keagamaan, dan logistik. Saudara raja diperbolehkan menjadi penguasa di daerah taklukan dengan gelar adipati. Akan tetapi, kekuasaannya berada di bawah Mangkubumi. (Sumber: https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/14/135847779/kesultanan-banjar-sejarah-sistem-pemerintahan-dan-masa-kejayaan?page=all)

 Hai, kami dari kelompok Kerajaan Banjarmasin SMAN 26 BANDUNG yang beranggotakan Nove Anggoro Mukti, Alya Azizah, Aura dinina afana A, Bilqis Demmy nuralifah, Ferlicha nur athala,  Khenzo Octario.